Lihat kawan, Kaki yang dulu menapak Kini, masih menapak Bahkan, lebih kokoh Tatap kawan, Mata yang dulu berbinar Kini, masih berbinar Bahkan, lebih terang Diantara berbagai jalan yang kutempuh Ada satu yang selalu kutanya Apakah disana aku akan tiba Atau disini aku akan tertahan Lihat kawan, Badan yang dulu berdiri Kini, masih …

waalaikumsalam, dari lereng kali jombor… airnya yang jernih terkadang biru terkadang hijau bahkan terkadang hitam bergantung pada langit yang memayungi… apakah begitu isi hati? bagaimana jika dipayungi oleh pesona dunia yang bahkan ilmu tuhanpun takkan sanggup dibendung oleh lautan… apakah memerlukan buku menjadi pelajar atau terpelajar apakah memerlukan uang menjadi kaya atau …

saat itu tak ada tawa lalu ada tapi apakah mereka tertawa atau hanya sandiwara sungguh miris negeriku satu tawa untuk duka satu tawa untuk lupa dan satu tawa untuk sandiwara 04 Juni 06

08besok aku pergi, entah kapan akan kembali 18aku hanya berkata padamu bukan yang lain 02entah kapan ini berlalu terlalu lama aku menyimpan rasa 62untuk terkucil karena inginku 79sampaikan sampai jumpa pada mereka entah kapan kita bersua kembali 69sampai jumpa kawan aku telah berbuat yang kubisa 07 Juni 06

suara menggelegar itu reda karena satu tunas muda yang berkembang 07 Juni 06

Seperti bambu, berdiri sendiri begitu dinamis dan seperti bambu berdiri bersama begitu indah akar tertopang dalam gemburan yang sama tumbuh dan menjulang mandiri seperti bambu… masih tetap diatas gemburan tanah yang sama 16 Juni 06

entah siapa yang bercerita tentang orang hebat dari negeriku… membangun sebuah armada untuk kebangkitan negeriku… yang berkata tentang sebuah negeri yang akan bangkit… entah siapa, aku sedikit lupa… aku kehilangan, bukan cuma satu dua, tapi hampir 9 armada… apa benar kata orang hebat dari negeriku… hukum sedikit orang hebat mengatakan sedikit untuk …

hanya tapaknya yang kulihat berimbang kiri dan kanan akankah tersusul olehku? atau hanya ikut disertanya punggungnya sudah tak terlihat luka dan hangus dalam satu goretan yang tersisa hanya tapak alunan derap membentuk melodi ritme disimpang itu aku terpana derap sang pelangkah untuk angku Dt.Jabok 15 Nov 06

Aku bukan orang tolol yang berlari dengan obat dan anggur… Aku bukan manusia yang lari dengan beban masih tertunggang… Saat mereka tiada aku bangkit… Dan saat aku tiada, ku harap mereka yang lain… Diantara kuda perang yang ku tunggangi Ada satu yang ku risaui… Kudaku… Jika jinak dia tak menapak, Jika liar …

Entah apa yang merasukiku Jika syetan, enyahlah… Tapi jika bukan, apa yang bisa ku perbuat… Tuhan aku memohon padamu, Hilangkan kegelisahan ini… Atau selesaikan waktu ku saat amanah telah ku penuhi… Aku, manusia tanpa cita-cita… Tanpa ambisi… Hanya kegundahan, dan bisikan yang membuatku berjalan… Menapak, menengok dan berlari… Jika telah selesai waktu, …

Sakit… Melihat mereka berteduh… Apalagi yang dipertanyakan… Pengkhianatan berbuah kekecewaan Silakan mati dengannya… Dirimu , etika… Yang membuatmu terkutuk… Tertawalah lepas… Karena setelah itu kau akan merasa takut Bagaimana Israfil memburu nyawamu Lihatlah bagaimana mereka mati Di ujung belati yang disimpan dibalik pinggang Lihatlah bagaimana ajal menjemput Di saat kekecewaan tidak diobati …

Teruntuk wanita-wanita… Yang menunaikan shalat, berpuasa, dan taat kepada Allah Teruntuk wanita-wanita… Yang menutup aurat, rendah hati, pemalu, tenang dan berwibawa Teruntuk wanita-wanita… Yang menuntut ilmu, senang membaca, sadar dan meniti jalan yang lurus Teruntuk wanita-wanita… Yang menepati janji, yang dapat dipercaya, benar dan bersedekah Teruntuk wanita-wanita… Yang bersabar, beristiqamah dan bertaubat …