Angku Tua
Kasian angku ini, walau tidak selalu sepaham dengan Beliau tapi saya paling anti ada orang di dzalimi, diperkusi, apalagi diolok-olok.
Banyak orang Minang yang berbeda pendapat, hari ini sekubu esok bersilang.
Biasa aja, makanan sehari-hari, hari ini buang muka esok minum teh Talua saling berhadap.
Paling pantang orang sekaumnya di olok-olok, walau sekarang ada hibrid baru orang Minang, dia senang orang lain susah. Dia olok-olok orang sekaumnya, candu kebanyakan merantau, padahal dia sembunyi karena tak berani jalan pulang.
Angku ini bukan orang kebanyakan, habis usianya untuk republik, jika janji satria yang dilanggarnya, beri dia pengadilan militer tertutup.
Sekarang ini esok tayang esok tayang lagi, entah apa maksud kesenangan tuan-tuan ini?
Apalagi angku ini sempat main-main ke pondok, berdoa untuk atuk-atuk ambo, maka rasanya patut ditulis disini.
Kalau memang tidak terbukti sudahlah main-main jahat ini tuan. Jangan jadi pengecut.
Tuan-tuan yang saya puji-puji akal, kata atau pendidikannya pun, hilang sudah hampir tak berkesan. Tertinggal yang mati tersisa bernama.