Hubungan Emosi dengan Fisik?

Sebelum dunia barat menyimpulkan adanya keterkaitan antara jiwa yang sehat dengan raga yang kuat, pengaruh pikiran positif dalam pola hidup sehat, hingga membangun produktifitas dan kecemerlangan inovasi dengan memperbaiki cara membangun optimisme dan sudut pandang yang positif.

Rasulullah SAW ribuan tahun yang lalu sudah menyampaikan perkara yang unik, yang menjadi hikmah keterkaitan antara hati dengan jasad, disebutkan.

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Sesederhana itu disampaikan, dan bagaimana pendekatan holistic saat ini yang membangun kekuatan pikiran positif, memperbaiki hati yang sakit, dari sifat kecewa, dendam, hasad, sedih, pesimis, sombong dan sebagainya semua bermula pada bagaimana memperbaiki hati yang rusak.

Cara-cara memperbaiki hati yang rusak tentunya tidak seperti memperbaiki fisik yang terluka, sudah ada banyak referensi mengenaik “Tazkiyatun Nafs”, “Positive Thinking” dan juga yang lain sebagainya bagaimana menyembuhkan hati yang rusak.

Apa karakter normal hati yang sehat?

Dia berdegub ketika senang, dan tersentak ketika sedih, dia bergetar ketika ditanya untuk apa kebaikan yang dilakukannya, ataupun mengingat Tuhannya.

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’du 28)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabb-lah mereka bertawakal.” (QS Al-Anfaal 2)

Revolusi Hati

Hati yang rusak perlu di perbaiki, karena sebagaimana disebutkan diatas dan dalam literatur yang lain, rusaknya hati baik dengan pikiran dan perasaan yang negatif, akan menggerogoti fisik yang sehat.

 

Sering sakit fisik disebabkan oleh sugesti dan emosi fikiran yang negatif, yang perlahan memberikan satu beban stress kepada hati, yang tidak jarang berhujung kepada sakit fisik organ dalam.

Untuk itu sudah saat nya, mari kita merevolusi hati kita menjadi hati yang sehat dan baik. Salam sehat.

Leave a Reply