Aussie Yang Yakin
Namanya Richard, seorang Aussie yang pernah merantau bekerja ke Indonesia, menemukan Islam dalam perjalanan hidupnya, menikah dengan wanita yang mendampinginya bersyahadat, kemudian membina hidup di Britania Raya, dan lebih dari 15 tahun di Birmingham.
Selama lebih 15 tahun brother ini selalu mendampingi istrinya untuk berpartisipasi dalam membina silaturahmi masyarakat muslim Indonesia, yang minoritas, bukan hanya minoritas sebagai Muslim di Eropa, juga minoritas sebagai muslim Indonesia.
Saya teringat hadits nabi tentang “Ghuraba” – asing, Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, mungkin seperti itu perjalanan hidup manusia diantara manusia lainnya, hubungannya dengan sang Maha Kuasa adalah satu refleksi kesendirian ditengah bertahan dalam berjamaah.
Saya belajar banyak dari Brother ini, keyakinan sikapnya atas Islam seolah menghilangkan keraguan dari fakta bahwa dia adalah mualaf. Semangatnya untuk memburu jamaah dan majlis-majlis ilmu sungguh menjadikan diri ini belum menjadi siapa-siapa.
Partisipasinya dalam jamaah sungguh perlu diteladani, dalam kehadirannya dalam majlis pengajian Indonesia yang pada umumnya disampaikan dengan bahasa Indonesia, saya tanyakan apakah dia paham apa yang disampaikan? dia jawab tidak.
Ditengah-tengah rasa haus kita akan eksistensi dan memperkaya pemahaman kita, brother ini mengajarkan pendekatan yang berbeda dengan umum, selama ini bermanfaat kepada jamaah, dia dengan ikhlas terus berpartisipasi walaupun sedikit dia memahami apa yang disampaikan.
Banyak cara untuk bermanfaat, bukan hanya menjadi tokoh utama. Terkadang yang tersembunyi ini yang memberikan peranan yang cukup besar.
Karena Allah maha tahu apa yang sirr dari hati hambanya, maha besar Allah yang memberikan hidayah kepada yang dikehendaki-Nya.