Pemimpi

dia yang tertatih di awal bangunnya
berjalan dengan intuisi atas idealisme
menapak diantara semak yang berduri
yang cenderung menari setiap merajam

para pemimpi lahir bukan dari diri yang kuat
bukan pula dari raga yang kekar
bukan pula dari kelakar yang berjaya
bukan pula dari romansa atas masa lalu

dia hidup dari eksploitasi atas pikirannya
yang merambat hingga degup jantungnya
memacu kesadarannya untuk bergiat
memacu nalarnya untuk berfikir

mimpinya milik seorang
yang kerap dipertanyakan dengan tanda seru
yang kerap dipermainkan oleh tawa
yang kerap digurui oleh pengalaman

pemimpi miliknya seorang
berjaya atas pikirannya
yang mengusung dunia dengan mimpi
yang berjalan dengan kesabaran

pemimpi bukan orang yang kusut
yang berada diantara tanda tanya
dia hadir disaat ratapan telah tersungkur
dalam rimba yang tak bisa dilalui

dan pemimpi hadir dalam setiap lamunannya
yang kadang terlalu berarti

Leave a Reply