Faqir yang beruntung
Hari ini kau mengunjungi, tak perlu ada sapaan hangat dan basa basi, tapi aku tahu kebaikanmu, terimakasih faqir kawanku, terkadang aku tak pernah sempat menyisihkan waktu untukmu, sibuk melalang buana dengan fikiran ku sendiri, sedikit egois memang, tapi apa daya kawan, aku belum bisa sepertimu, berjalan gontai penuh makna dan hikmah, tanpa kesah ataupun beban, tapi itu saja yang ku tahu walaupun dalam sedikit kebijaksanaan yang tersisa, patutnya aku terfikir kau maupun aku pastinya memiliki masalahnya sendiri.
Tapi tetap saja kawan, kau beruntung, setiap gontai kaki dengan tas dan selendangmu, kamu menyapaku, dan aku hanya bisa tersenyum, kau datang disaat aku tak siap, maaf kawan aku belum bisa menjadi siapa-siapa, hal yang sepatutnya tidak ku biarkan meracuni pikiranku, mungkin hanya menjadi ambisi yang akan sulit menopangku nantinya, hari ini esok ataupun nanti mungkin aku hanya bisa memberikanmu persahabatan, jangan pernah lupakan aku kawan, terkadang aku merindu akan dirimu, dan yang bisa ku lakukan hanya melamun berharap, hari ini cepat berlalu.