Khawatir tentang jebolnya tanggul Situ Gintung
Sampai sekarang aja sudah lebih dari 30 (96 orang-update) korban jiwa…
Innalillahi wa innailahi rajiun, dengan debit air yang melimpah sore kemarin (26/3) saya dah khawatir kalau tanggul akan jebol, ketika sampai dirumah pun, keadaan rumah termasuk membuat kaget, kamar saya tergenang air, ternyata selain hujan yang deras juga disertai angin ribut, kebetulan di lantai dua rumah ada pot-pot bunga orang tua, berjatuhan terangkat angin, beberapa rumah juga keadaan tidak kalah parah, atap fiber rumah depan copot, parabolanya bengkok, angin cukup kencang, yang sampai hari ini jika kondisi mendung, kami warga menjadi khawatir, anak-anak kecil sekitar rumah pun mulai menangis.
Yang perlu diperhatikan adalah tingkah laku binatang, biasanya mereka menjadi gelisah jika ada suatu pertanda, kata mbak rumah, kucing di rumah juga menjadi sangat cemas saat angin kencang tersebut. Pagi hari baru dari tetangga terdengar kabar, bahwa tanggul situ gintung jebol, tak ada yang menyangka, apakah karena kelalaian manusia? tidak sepenuhnya benar juga, ini adalah kehendak yang maha kuasa, manusia harus bisa istiqamah menghadapi takdirnya.
Salah satu pejabat PU mengatakan rekonstruksi tanggul situ gintung ini akan memakan waktu sekitar 1 tahun? Aduh saya gak nyangka kalau kita harus sepesimis itu, 1 tahun itu waktu yang lama, apa saja yang akan terjadi selama itu?
Pemerintah bisa mulai menata ulang RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah), bagaimana penanganan terhadap daerah DAS, keluar uang dikit untuk pembebasan lahan juga gak ada masalah seharusnya. Kita bisa memulai momentum dari sini, bukan berarti maksud saya menggusur lahan atau bagaimana, tapi mari kita berpikir obyektif, kalau anda sering melalui jalan terjal di Kampung Gunung menuju Jalan Ciputat Raya anda sebenarnya sudah berada dibawah rata-rata air permukaan situ gintung, walaupun saya merasa akan menjadi banyak yang harus dibenahi pada akhirnya, seperti pameo di Indonesia “Negara yang sudah terlalu banyak masalah”. Saya masih berharap, bahwa Indonesia bisa kok seperti negara-negara lain yang tertata dan teratur, tinggal kemauan dari kita saja, kembali ke bahasan 🙂
Hal lain yang justru bikin saya khawatir, tentang efek drainase akibat hilangnya sebagian besar air di situ gintung, berapa qubic coba? Permukaan Air Sumur bisa jadi akan semakin turun, dan akibat tidak adanya air resapan yang bisa dijangkau sama pepohonan. Apa bisa daerah ini mulai kekurangan air nanti? selain menangani bencana, mungkin ini juga perlu menjadi perhatian kita. Upaya merekonstruksi juga perlu memerhatikan konservasi lingkungan kedepannya.
Mari kita membantu mereka yang terkena musibah, minimal dengan sebuah doa.