Menuju Formalitas MUBES
Sebenarnya opsional juga memisahkan mubes dengan reuni, diplomasi-diplomasi sejak dua tahun belakangan ini untuk memberikan tanggung jawab kehormatan pengadaan reuni (akbar) tampaknya tidak mendapat perhatian yang cukup besar, tahun 2007 sudah berlalu, tahun 2008 sudah berlalu, dan awal 2009 yang sedianya terfokus untuk MUBES, justru disibukkan dengan nostalgia reunifikasi.
Rencana untuk memisahkan MUBES dan REUNI dalam paket kegiatan yang terpisah, tampaknya memerlukan waktu lagi kedepannya, MUBES yang lebih bersifat formal dan sistematis dan REUNI yang lebih bersifat rekreasional dan informal, menjadi pilihan yang sulit sejauh ini untuk digabungkan, dan MUBES demi MUBES selalu didapatkan kesimpulan yang sama, kenangan akan nostalgia REUNI lebih membekas dari pada MUBES itu sendiri.
Memang opsi yang sulit saat ini, tetapi patut pula dilihat upaya pemisahan dua tujuan kegiatan yang tak serupa ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan fungsi dari masing-masing kegiatan tersebut.
Eksistensi dan Pengembangan Organisasi sangat-sangat bergantung pada wacana-wacana dan pengambilan keputusan yang terdapat dalam MUBES, dan Solidaritas serta Semangat akan sangat bergantung pula dalam kegiatan yang serupa dengan REUNI.
Pilihan untuk memisahkan MUBES dan REUNI pastinya akan mendapat tantangan berat, dimana pada momen ini akan membuktikan sejauh mana kesiapan kita berfikir organisatoris sebagai sebuah organisasi dan juga berfikir komunal sebagai sebuah komunitas. Dan salah satu dari keduanya, baik MUBES maupun REUNI, harus tetap di upayakan sebagai agenda rutin kepengurusan pusat.