Koordinasi Presidium menjadi Hambatan
Aku tertohok sendirian, ketika koordinasi presidium menjadi sesuatu yang sulit, pengambilan keputusan terhadap persiapan Mubes V IAIC menjadi berlarut-larut, penetapan kepanitiaan yang tidak cenderung selesai. Anggota-anggota baru yang kekurangan asupan informasi tentang IAIC.
Aku punya dua pilihan, terus berjalan dengan koordinasi yang telah terbentuk dengan sekjen atau berupaya mengoptimalkan dulu koordinasi dengan presidium.
Arghh, terkadang membuat aku berpikir, apakah membentuk presidium merupakan langkah yang terlalu jauh dalam keorganisasian IAIC. Hanya waktu dan eksistensi IAIC yang bisa menjawabnya aku rasa.