Kita sudah sampai dimana

Searching on Google, kemana temen-temen gw semua…

Mereka semua sudah luar biasa, ada yang sudah jadi kolumnis salah satu media, ada yang jadi aktivis dengan berbagai aktivitas multinasional, ada yang kerjanya pewe, ada yang menikah, punya anak… bla.. bla.. bla…

eiiittttttsssssssssssss………………!!! Wait… Kenapa harus mellow gini T_T

Setiap orang punya cita-cita, ada satu momen dalam hidup gw dimana untaian kata mudah mengalir, wacana-wacana mudah tercipta, ide-ide mudah digulirkan…

Taaaaaaaa-piiiiiiiiii………….

Ada satu momen juga yang bikin semua ide-ide itu worthless

Kenapa??

Satu momen dalam hidup gw yang bikin gw tersadar, c’mon wake up boy!! there’s something you must face… The Reality!!

Dalam kereta penuh kegembiraan pagi, saat manusa sekampung pergi “ngelaju” demi masa depan yang lebih baik, dan kita mengganggapnya “Sorry Im Not Used with it”…

Sudah berapa lama diri kita siap untuk merasakan kondisi yang berbeda dari kemapanan, coba tengok kereta ekonomi dari Pasar Turi menuju Pasar Senen, coba tengok pula kereta listrik dari RangkasBitung ke Pasar Senen, itulah salah satu realita masyarakat Indonesia.

Kita bukan bicara tentang agama yang hanya berisi tentang semangat, bukan tentang idealisme yang tak pernah mencicipi kehidupan prihatin, dan bukan tentang kehidupan prihatin yang bermental vandal

Kita sudah sampai dimana?? Kita kah??

Gw kira ide-ide dan wacana-wacana itu akan mengantarkan pada satu sistem tatanan idealisme yang lebih mapan, tetapi gw salah, gw terjebak dalam satu siklus rutinitas manusia-manusia pencari eksistensi…

Dan saat itu gw memilih menepi

Manusia-manusia yang gw takutkan bukan manusia yang terang pendiriannya, yang gw takutkan justru manusia-manusia bertopeng yang pada saatnya akan membuka wajah cerdik-nya, dan berkata “Ini lah realita BUng!!”

Foto tangan ambil dari watung.org,
Gambar kedua koleksi pribadi

Leave a Reply