Kita masih terlalu lemah
Ada sebuah komentar dari Orang Tua dari salah satu anggota IAIC yang saya kutip dari comment blog IAIC:
Sdr Abdullah afianto. kesimpulan yang anda buat terlalu halus.shinggs mengsburksn kodisi yang sebenarnya terjadi, terus terang saya sangat perihatin dengan keadaan IC sekarang,dan segera butuh action sebelum tersesat terlalu jauh,yang saya takutkan adalah kehancuran IC secara pelan-pelan dan sistimatis, bayangkan satu-satunya sekolah yang menggodok Intelektual muslim, dihancurkan secara systematic oleh orang muslim sendiri????, sayapun merasa ikut berdosa.
Coba anda main ke IC coba anda bertemu dengan murid IC masih adakah tegur sapa assalamualaiku???, rasakan juga kwalitas murid IC diatas tahun 2008???
Sungguh saya tidak berhenti menangis, mengapa sekolah pencetak intelektual islam yang begitu susahnya dibangun bapak Habibi, dihancurkan begitu saja??????THX
Orang tua murid yang begitu prihatin
Lalu saya balas dengan email yang kira-kira menjelaskan bahwa IC baru menjadi starting point, pengembangan wacana tentang kepemimpinan (bukan ambisi) malah vital terletak pada saat silaturahmi menjadi alumni, yang sedikit banyaknya diwadahi dalam IAIC.
Lalu saya merespon juga tentang apa yang diperjuangkan IAIC saat konflik antar lembaga, walaupun pada saat itu kita (IAIC) tidak bisa melompat lebih tinggi dari guru-guru, almamater, founder, institusi lainnya, akan tetapi kita mengemukakan pandangan obyektif tentang IC, sayang ketika ternyata dialog tidak berjalan dan hanya mementingkan prestise dan ego belaka.
Lalu malam tadi saya menerima balasan email tersebut yang saya akan salinkan dibawah ini:
Anakda Abdullah AfiantoIC adalah telur yamg melahirkan intelektual Islam yang cukup mengagetkan dunia pendidikan, alangkah sedihnya saya melihat kehancuran didepan mata tanpa bisa berbuat sedikitpun,Siapakan yang patut mempertahankannya????kita ini. kita semua sebagai umat islam, bagi saya gampang saja, kenapa mesti susah toh, anak saya sudah selesai sekolahnya,,,tidak tidak bisa hati saya menangis….menjerit…kenapa sekolah yang dibangun begitu susah..dihancurkan dalam semalam… oleh orang orang yang mengaku Islam lagi…alangkah mirisnya hati ini..jangan kita ikut berdosa semua nya.kita belum berusaha..belum ada keringat yang keluar….belum ada air mata yangbercucuran…..jalan masih panjang. usaha yang kita lakukan masih banyak dan bisa….dunia luar belum mendengar!!!, umat islam belum banyak tau.Coba kita suarakan keluar…insyaallah kita mendapat pertolongan disanaSelamat berjuang anakku Abdullah jangan takut kalau niat kita benar Allah akan melindungi kita