Tak seindah Nurani
Puisiku tak seindah KAMU
Tamparan hangat yang kerap menggoda keteguhanku
Tekad telah lama ku pasang
Dan ego telah lama ku pasung
Tapi apakah kau tahu?
Memori selalu menjadi godam disaat yang tak tepat
Keringat kemarin, bukti kesungguhanku
Berlomba dengan lenguhan panjangmu
Apa ini yang dinamakan takdir?
Berlomba terkadang sengaja mengalah
Pagi itu aku tersadar,
Ada kebodohan yang meratap
Menjadi badai tanpa alasan
Menjadi pengecut yang masuk dalam kekisruhan
Aku tahu dan kita semua tahu
Persaingan hanya sebuah legitimasi dari eksistensi
Seperti racun yang tertuang diatas madu
Seperti susu yang ternodai oleh setitik nila
Dan seorang kawan berujar ikuti NURANI!!
25 April 07