Namanya Hideyoshi Takachiro, kalau ada waktu gak akan nyesel ngabisin waktu buat baca buku ini, ceritanya maknyus, dan selalu ada penekanan dari penulisnya bagaimana sang Taiko menyelesaikan masalah justru dengan keserderhanaannya (Jujur, Wawasan, Pro nonKonflik, Kesetiaan, People Oriented) yang kesemuanya itu menentukan sejauh mana dan seequal mana kredibilitas manusia yang kita hadapi.

Ironis saat ini, semua manusia hanya dengan bermodal menulis, cuap-cuap, pede berat dan sejenisnya yang dipopuliskan dengan nama “Demokrasi”, “Visi”, “Rakyat Kecil”, (dsb) tapi jauh dari semua itu, sebuah cita-cita dan tujuan harus berlandas pada idealisme hati nurani, dimana bisa diketahui dari detail situasi yang dicita-citakan, jadi kalau cuma ngomong Demokrasi tanpa tahu kalau sistem perwakilan rakyat di Republik ini cenderung ke arah Aristokrasi, namanya cuma orang asbun. Sekali bunyi sejuta dua juta dibayar, itulah Manusia Hebat Indonesia sekarang.