Thawalib Movement
Tiba-tiba terbaca oleh saya ketika mencari dalam pencarian google mengenai Sumatera Thawalib, dan disebutkan bahwa Ahmadiyah dibawa oleh 2 (dua) orang murid Sumatera Thawalib Padang Panjang.
Sebelum berkomentar banyak, yang perlu diketahui adalah Sumatera Thawalib bukan hanya satu buah saja, bukan hanya di Padang Panjang saja, tetapi ada diberbagai penjuru Sumatera, yang menurut pak Burhanuddin Daya dalam bukunya “Pembaharuan Islam, kasus Sumatera Thawalib”, ada tiga yang terbesar, yakni di Padang Panjang, di Parabek, dan di Padang Japang.
Bagaimana ketiga sentra Sumatera Thawalib itu akhirnya turut menciptakan sejarah-sejarah baru yang masih dikenal dan dikenang oleh generasi terakhirnya, sebut saja, Diniyah School asuhan Zainuddin Labai el-Yunusiah, Ma’had Islamy di Payakumbuh, Learning College oleh Nasaruddin Thaha, dan sebagainya.
Sejarah Sumatera Thawalib ini juga akan sulit ditemui sumber-sumber sejarahnya, akan tetapi perlu dicatat, inilah awal dari pengembangan sistem pendidikan islam modern di Sumatera Khususnya, sistem kelas, integrasi pendidikan umum dan agama, buku-buku dari mesir. Maka tidak heran bila anak-anak didik Sumatera Thawalib ini pada saat itu adalah penopang perang pemikiran dengan para simpatisan VOC-Belanda, Orasi dilawan dengan Orasi, dan pada saat PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) yang menjadi penyelamat revolusi Indonesia ditopang oleh pelajar-pelajar thawalib yang mampu bergerilya di hutan-hutan sumatera tengah.
Sejarah tentang Sumatera Thawalib sampai saat ini sangat-sangat terbatas, dimulai dari Hamka menuliskannya lebih gamblang pada Ayahku (walau masih terkonsentrasi pada Thawalib Padang Panjang), lalu kemudian Taufik Abdullah pada “The Thawalib Movement” (yang juga lebih banyak tentang Thawalib Padang Panjang), kemudian pak Burhanuddin Daya dalam “Pembaharuan Islam, kasus Sumatera Thawalib” (yang lebih memberikan informasi lebih tentang Thawalib-Thawalib lainnya dibandingkan dua sumber sebelumnya).
Apapun itu, sejarah akan sulit untuk dituliskan kembali, akan tetapi semangat dan dedikasi akan visi dan misi pendidikan khususnya pendidikan islam, akan terus terestafetkan.