Semua ingin menjadi Rajawali

Saya terkadang bingung, apakah wajar disaat semua manusia bermimpi menjadi hebat? Yang terkadang membuat saya “iba” adalah ketika upaya menjadi hebat tersebut didasari oleh image sebuah profesi atau jabatan. Menjadi Direksi, menjadi Presiden, menjadi Pahlawan, menjadi Gubernur, dan lain sebagainya. Jikalau ini yang terjadi maka saya menilai upaya menjadi hebat telah berubah menjadi “wah”.

Dalam satu buku yang berjudul Self Management (Aribowo P., dan Marlan M.) dalam Prolognya bab “Sebuah Revolusi Paradigma Sosial”, dituliskan “Sebagian besar kita bermimpi menjadi penghuni langit seperti rajawali, tanpa pernah mensyukuri keberadaan kita, walaupun hanya seekor ayam”. Dengan kata lain, apakah upaya bermimpi kita sudah didasari oleh pemahaman diri kita, dengan melibatkan keyakinan, kemampuan, visi, harapan dan lain sebagainya? Karena jangan sampai kesadaran kita akan potensi kita yang mampu mengantarkan kita menjadi seorang Superman sekalipun, hanya menjadikan kita berambisi tanpa bisa mengontrol diri kita, yang pada akhirnya menjadi bumerang yang menjatuhkan kita di awal.

Rumi dalam filosofinya mengatakan “Barang siapa mengenal tuhannya, dia mengenal dirinya”. Dan dapat saya artikan siapa yang memiliki keyakinan yang kuat, akan mampu bertawadhu (merendah diri di hadapan tuhannya), dan disaat itu pula akan menjadi momentum bagi dirinya mengenal batasan dirinya, sepelik dan sejauh mana dia bisa bergerak.

Catatan:

` Kenali Musuh Besar dalam diri kita, ambisi yang menyamar dalam optimistis yang tinggi.

` Pertajam intuisi dan ketawadhuan kita dengan cara mendekatkan diri pada tuhan yang menjadi modal bagi kita mengenal sejauh mana kelemahan dan kelebihan kita.

Leave a Reply