bermain dengan nasib

entah sampai mana nafas berat sedikit menyengal terhenti

di sebuah gedung baru, tak berdandan karena mahal

tak sampai sebelok, hujan deras menyusul aku datang

di tempat itu

nasib dipertaruhkan antara maju, naik, dan mundu, turun

letih, peluh melihat dan cemas datang tak sampai memberi napas

nilai itu runtuh disaat

masing-masing orang berlari dan berteriak menyelamatkan nasibnya

ya..

aku lupa bahwa aku hidup diantara binatang dan manusia…

menjadi berbeda, walau sedikit

Leave a Reply