Makanan di rumah lebih ku pilih menjadi menu
seorang sahabat mengirim cerita tentang petualangannya, benar-benar
mengagumkan buatku. singkat cerita dia mengisi cerita-ceritaku tentang
mesir, malaysia, jerman, inggris yang aku peroleh dari kisah
romantisme.
terkadang iri aku dibuatnya, walaupun setelah itu aku tersadar aku
“memilih”, ya aku memilih untuk memasak didapurku, dengan
mengobservasi dapurku. dan dia memilih untuk memasak didapurnya.
begitulah tuhan, memberikan jalan dan rezki kepada masing-masing
hambanya.
tapi jujur, kisahnya membuat aku tersadar dan memompa kembali
semangatku. dan aku pun mengerti pengalaman dan pembelajaran tidak
diartikan dari jarak yang ditempuh, benua yang dikelana, ataupun laut
yang diseberangi. bagaimana yang sedikit itu membentuk dan yang banyak
itu bermanfaat mungkin lebih pantas kita pahami.
satu pelajaran yang ku ambil, kemanapun anak manusia itu berjalan
selalu ada takdir didepannya yang menunggu.