Welfare State: Sebuah Dialektika Minangkabau

apakah Welfare State yang diusung oleh sang paus untuk menantang Warfare State Hitler yang saya maksud disini?

bukan, sama sekali bukan, bila ada kesamaan bahasa anggap saja ini lebih mudah dipahami dengan bahasa tersebut.

Welfare State, agak enggan rasanya saya menggunakan bahasa State, karena saya lebih suka menggunakan produk dari Welfare State sebagai PERADABAN. dan State pada umumnya adalah PEMERINTAHAN.

Indonesia, hanya perlu satu mata rantai lagi untuk menciptakan kebangkitannya, yakni PERADABAN. Kenapa peradaban? jawabannya ada di pita yang dicengkeram oleh sang garuda, BHINNEKA. Upaya untuk mencipatakan susunan masyarakat yang dapat hidup bersama dalam satu hukum masyarakat.

Apakah bisa? bisa, mereka tahu, tapi sayang terlalu besar pendapatan dari pajak, terlalu banyak bidang yang tidak bisa dipolitisi lagi, dan terlalu banyak kestabilan yang dapat menutup rezki mereka, tak usahlah kita bahas itu.

Salah satu PERADABAN tertinggi dari bangsa Indonesia adalah MINANGKABAU. ya kita boleh berbangga, dalam satu luasan teritorial, ada sebuah hukum dan struktural kemasyarakatan yang independen dan dinamis tanpa bertopang pada sistem pemerintahan.

mungkin tak pernah ada kerajaan minangkabau, memang karena tidak pernah ada. tapi satu yang tidak diakui, ada satu peradaban, peradaban MINANGKABAU.

upaya pembangunan welfare state oleh generasi minangkabau, bisa dimulai dengan upaya mentransformasikan hukum dan struktur masyarakat dalam satu penjelasan yang sesuai dengan zaman.

Seperti yang Syahrir, Hatta, the grand old men Agus Salim, HAMKA, bahkan hingga Tan Malaka, yang mencoba mentransformasikannya dalam sebuah susunan revolusi kemerdekaan, hatta mentransformasikannya pada ekonomi kerakyatan, baca tentang Tanah dalam tulisan hatta mengingatkan kita pada harta pusako, syahrir dengan demokrasi sosialnya.

intinya Welfare State tidak akan bisa dipertahankan continously dengan hanya beberapa kebijakan yang memihak pada rakyat, tapi bisa dengan upaya mencipoatakan strukturisasi masyarakat yang independen dan saling bergantung (sosialis) satu sama lain.

Leave a Reply